RPP
Nama sekolah : SMA Negri
Kelas/semester : X/1
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
I.
ASPEK:
Ø Mendengarkan
II.
STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami puisi yang disampaikan
secara langsung/tidak langsung.
III.
KOMPETENSI DASAR:
5.2. Mengungkapkan isi suatu puisi
yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
IV.
INDIKATOR
1.
Menyebutkan
tema puisi yang didengar.
2.
Menyebutkan
jenis puisi yang didengar (balada, elegy, roman, ode, himne, satire, dan
lain-lain).
3.
Menjelaskan
maksud puisi.
4. Mengungkapkan isi puisi dengan kata-kata sendiri
Afektif:
1.
Karakter :
Mengembangkan
karakter yang terkait dengan
kerja sama, tanggung jawab, dan ketekunan
2.
Keterampilan Sosial:
Kemampuan
mengemukakan pendapat dan kemampuan berkomunikasi
V.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa
dapat menentukan tema puisi yang didengar.
2.
Siswa
dapat menyebutkan tema puisi yang didengar.
3.
Siswa
mampu menentukan jenis puisi yang didengar (balada, elegy, roman, ode, himne,
satire, dan lain-lain).
4.
Siswa
bisa menjelaskan maksud puisi.
VI.
MATERI PEMBELAJARAN
A. MEMAHAMI KARAKTERISTIK BAHASA PUISI
Untuk dapat memahami puisi denga
tepat, penikmat puisi harus mengenal ciri-ciri khas puisi. Salah satu ciri-ciri
yang khas adalah bahasa yang digunakan.
Bahasa dalam puisi tidak sama dengan
bahasa yang digunakan dalam artikel surat kabar, karya tulis, atau prosa
nonfiksi lainnya yang bersifat denotative atau lugas. Bahasa puisi bersifat
konotatif dan emosional. Disamping menyatakan makna harfiah atau lugas yang
menjadi makna pokoknya, kata dalam puisi kadang juga menyiratkan makna lain.
Makna lain itu dapat berupa makna yang benar-benar lain atau makna emosional
yang mengandung nuansa rasa tertentu. Makna yang benar-benar baru dan berbeda arti leksikalnya itu disebut
sebagai makna kiasan atau simbolik. Makna emosional itu muncul karena adanya
asosiasi atau pertautan dengan cita rasa tertentu.
Makna konotatif yang digunakan
merupakan bentuk pengungkapkan pengalaman pribadi penyair yang menjadi rahasia
dirinya. Pembaca hanya dapat menduga dengan menghubung-hubungkan antara
pengalaman, pengetahuan, dan hasil pengindranya. Oleh karena itu, memahami
makna suatu puisi tidak dapat dibakukan pada suatu makna. Setiap pembaca boleh
memilki interpretasi yang berlainan asalkan mempunyai alas an yag kuat.
B. MEMPARAFRASEKAN SEBAGAI SARANA
MEMAHAMI ISI PUISI
Disamping kata-kata yang bermakna
konotasi, kekhasan lain dari bahasa puisi adalah bersifat padat dan singkat.
Kata-kata dirangkai secara implicit atau tanpa penghubung. Sebenarnya, dalam
struktur kalimat, penghubung sangat berperan untuk memperjelas makna. Selain
itu, pemutusan dan pergantian baris dalam puisi sering kali tidak sesuai
pola-pola bentuk bahasa. Frase atau kalimat diputus pada bagian yang tidak
tepat sehingga dapat mengacaukan pemahaman maknanya.
Oleh karena itu, agar dapat memahami
makna puisi sedekat mungkin dengan yang dimaksudkan penyair, sebelum
menafsirkannya, sebaiknya, kita memparafrasekan puisi. Memparafrase adalah
mengubah teks puisi kedalam bentuk tuturan yang lengkap. Kata-kata penghubung
yang lepas dikembalikan lagi pada posisinya. Secara mudah, parafrase dapat
dilakukan dengan menceritakan kembali isi puisi dengan menggunakan kata-kata
sendiri secara bebas.
VII.
METODE PEMBELAJARAN
Ø Ceramah
Ø Penugasan
Ø Tanya jawab
Ø Demonstrasi
VIII.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal:
Ø Mengkondisikan siswa untuk menerima
pelajaran.
Ø membacakan penggalan/bait puisi yang
menarik dan dan maknanya mengundang rasa
ingin tahu
Ø Mempersilakan siswa untuk menjelaskan maksud kata-kata dalam
penggalan puisi tersebut.
Ø Mengajak siswa untuk menyadari ada
hal yang tidak biasa dalam bahasa puisi dan memahami makna puisi dibutuhkan perspektif yang luas dari pembaca
Kegiatan inti:
Ø Mengajak siswa
untuk mengingat kembali unsur-unsur yang membangun puisi.
Ø Siswa berdiskusi
untuk mengidentifikasi sifat-sifat khas bahasa puisi dan jenis-jenis puisi
berdasarkan kejelasan maknanya.
Ø Guru menjelaskan
pendekatan parafrase sebagai cara menginterpretasikan makna / isi puisi
Ø Siswa menyimak
puisi yang dibacakan guru/siswa.
Ø Siswa
memparafrasekan puisi yang telah didengarkannya.
Ø Siswa menjawab
sejumlah pertanyaan lisan seputar isi puisi.
Ø Siswa mengerjakan
Uji Kompetensi Kelompok.
Ø Siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan ditanggapi bersama
Kegiatan akhir:
Ø
Siswa menjawab soal-soal kuis uji teori
untuk mereview konsep-konsep penting tentang cara memahami isi
puisi yang telah dipelajari
Ø
Memotivasi siswa untuk semakin gemar
membaca puisi sehingga kemampuannya memahami isi puisi semakin baik.
Ø
Siswa merefleksikan
nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari
pembelajaran
IX.
SUMBER/ALAT/BAHAN AJAR
Ø puisi yang
dibacakan
Ø Buku paduan belajar Bahasa dan Sastra
Indonesia, karangan Alex Suryanto dan Agus Haryanta, penerbit Esis
X.
PENILAIAN
Penilaian Kognetif
·
Teknik Penilaian : Tes tertulis
·
Bentuk Soal : Essey (uraian terstruktur)
·
Contoh
Instrumen : Lembar Penilaian 1
Penilaian Perilaku berkarakter
·
Teknik Penilaian : Non tes
·
Bentuk Penilaian : Observasi
·
Contoh Instrumen : Lembar Penilaian 2
Penilaian Keterampilan
·
Tenik Penilaian : Tes
·
Bentuk Penilaian : rubik penilaian puisi
·
Contoh Instrumen : Lembar Penilaian 3
Lempar penilaian 1
Penilaian kognitif
Soal:
1.
Apa
jenis puisi yang telah dibacakan oleh teman kalian di depan kelas?
2. Apa tema yang disampai-kan di dalam
puisi yang telah dibacakan tersebut?
3. Bagaimana maksud yang disampaikan di
dalam puisi tersebut?
Teknik penskoran
No Soal
|
Bobot
|
Teknik
Penskoran
|
Nilai Siswa
|
1
|
30%
|
NS x 30%
|
|
2
|
35%
|
NS x 35%
|
|
3
|
35%
|
NS x 35%
|
Lembar Penilaian 2
Pengembangan Karakter
No.
|
N a m a
|
A s p e
k P e n i l a i a n
|
JumlahSkor
|
|||||||||||
Kerjasama
|
Tanggung
jawab
|
Ketekunan
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
||||||||||||||
2
|
||||||||||||||
3
|
||||||||||||||
4
|
||||||||||||||
5
|
||||||||||||||
…
|
Keterangan:
BT :
Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). Diberi skor 1
MT : Mulai
Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). Diberi skor 2
MB : Mulai
Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) diberi skor 3
MK :
Membudaya Karakter (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten) diberi skor 4