Minggu, 11 November 2012

RPP Bahasa Indonesia Berkarakter, Kelas X, KD 5.2



RPP

Nama sekolah             : SMA Negri
Kelas/semester           : X/1
Mata pelajaran           : Bahasa Indonesia
Alokasi waktu              : 4 x 45 menit

        I.            ASPEK:
Ø  Mendengarkan

      II.            STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
    III.            KOMPETENSI DASAR:
5.2. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
   IV.            INDIKATOR
1.      Menyebutkan tema puisi yang didengar.
2.      Menyebutkan jenis puisi yang didengar (balada, elegy, roman, ode, himne, satire, dan lain-lain).
3.      Menjelaskan maksud puisi.
4.      Mengungkapkan isi puisi dengan kata-kata sendiri

Afektif:
1.      Karakter :
Mengembangkan karakter yang terkait dengan kerja sama, tanggung  jawab, dan ketekunan

2.      Keterampilan Sosial:
Kemampuan mengemukakan pendapat dan kemampuan berkomunikasi

     V.            TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa dapat menentukan tema puisi yang didengar.
2.      Siswa dapat menyebutkan tema puisi yang didengar.
3.      Siswa mampu menentukan jenis puisi yang didengar (balada, elegy, roman, ode, himne, satire, dan lain-lain).
4.      Siswa bisa menjelaskan maksud puisi.

   VI.            MATERI PEMBELAJARAN
A.      MEMAHAMI KARAKTERISTIK BAHASA PUISI
Untuk dapat memahami puisi denga tepat, penikmat puisi harus mengenal ciri-ciri khas puisi. Salah satu ciri-ciri yang khas adalah bahasa yang digunakan.
Bahasa dalam puisi tidak sama dengan bahasa yang digunakan dalam artikel surat kabar, karya tulis, atau prosa nonfiksi lainnya yang bersifat denotative atau lugas. Bahasa puisi bersifat konotatif dan emosional. Disamping menyatakan makna harfiah atau lugas yang menjadi makna pokoknya, kata dalam puisi kadang juga menyiratkan makna lain. Makna lain itu dapat berupa makna yang benar-benar lain atau makna emosional yang mengandung nuansa rasa tertentu. Makna yang benar-benar baru  dan berbeda arti leksikalnya itu disebut sebagai makna kiasan atau simbolik. Makna emosional itu muncul karena adanya asosiasi atau pertautan dengan cita rasa tertentu.
Makna konotatif yang digunakan merupakan bentuk pengungkapkan pengalaman pribadi penyair yang menjadi rahasia dirinya. Pembaca hanya dapat menduga dengan menghubung-hubungkan antara pengalaman, pengetahuan, dan hasil pengindranya. Oleh karena itu, memahami makna suatu puisi tidak dapat dibakukan pada suatu makna. Setiap pembaca boleh memilki interpretasi yang berlainan asalkan mempunyai alas an yag kuat.
B.      MEMPARAFRASEKAN SEBAGAI SARANA MEMAHAMI ISI PUISI
Disamping kata-kata yang bermakna konotasi, kekhasan lain dari bahasa puisi adalah bersifat padat dan singkat. Kata-kata dirangkai secara implicit atau tanpa penghubung. Sebenarnya, dalam struktur kalimat, penghubung sangat berperan untuk memperjelas makna. Selain itu, pemutusan dan pergantian baris dalam puisi sering kali tidak sesuai pola-pola bentuk bahasa. Frase atau kalimat diputus pada bagian yang tidak tepat sehingga dapat mengacaukan pemahaman maknanya.
Oleh karena itu, agar dapat memahami makna puisi sedekat mungkin dengan yang dimaksudkan penyair, sebelum menafsirkannya, sebaiknya, kita memparafrasekan puisi. Memparafrase adalah mengubah teks puisi kedalam bentuk tuturan yang lengkap. Kata-kata penghubung yang lepas dikembalikan lagi pada posisinya. Secara mudah, parafrase dapat dilakukan dengan menceritakan kembali isi puisi dengan menggunakan kata-kata sendiri secara bebas.


 VII.            METODE PEMBELAJARAN
Ø  Ceramah
Ø  Penugasan
Ø  Tanya jawab
Ø  Demonstrasi 

VIII.            LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal:
Ø  Mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran.
Ø  membacakan penggalan/bait puisi yang menarik dan dan maknanya  mengundang rasa ingin tahu
Ø  Mempersilakan siswa  untuk menjelaskan maksud kata-kata dalam penggalan puisi tersebut.
Ø  Mengajak siswa untuk menyadari ada hal yang tidak biasa dalam bahasa puisi dan memahami makna puisi  dibutuhkan perspektif yang luas dari pembaca
Kegiatan inti:
Ø  Mengajak siswa untuk mengingat kembali unsur-unsur yang membangun puisi.
Ø  Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi sifat-sifat khas bahasa puisi dan jenis-jenis puisi berdasarkan kejelasan maknanya.
Ø  Guru menjelaskan pendekatan parafrase sebagai cara menginterpretasikan makna / isi puisi
Ø  Siswa menyimak puisi yang dibacakan guru/siswa.
Ø  Siswa memparafrasekan puisi yang telah didengarkannya.
Ø  Siswa menjawab sejumlah pertanyaan lisan seputar isi puisi.
Ø  Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Kelompok.
Ø  Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan ditanggapi bersama

Kegiatan akhir:
Ø  Siswa menjawab soal-soal kuis uji teori untuk mereview konsep-konsep penting  tentang  cara memahami isi puisi   yang telah dipelajari
Ø  Memotivasi siswa untuk semakin gemar membaca puisi sehingga kemampuannya memahami isi puisi semakin baik.
Ø  Siswa   merefleksikan nilai-nilai  serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran

    IX.            SUMBER/ALAT/BAHAN AJAR
Ø  puisi yang dibacakan
Ø  Buku paduan belajar Bahasa dan Sastra Indonesia, karangan Alex Suryanto dan Agus Haryanta, penerbit Esis

      X.            PENILAIAN
Penilaian Kognetif
·         Teknik Penilaian          : Tes tertulis
·         Bentuk Soal                 : Essey (uraian terstruktur)
·         Contoh  Instrumen      : Lembar Penilaian 1

Penilaian Perilaku berkarakter
·         Teknik Penilaian          : Non tes
·         Bentuk Penilaian         : Observasi
·         Contoh Instrumen       : Lembar Penilaian 2

Penilaian Keterampilan
·         Tenik Penilaian           : Tes
·         Bentuk Penilaian         : rubik penilaian puisi
·         Contoh Instrumen       : Lembar Penilaian 3

Lempar penilaian 1
Penilaian kognitif
Soal:
1.      Apa jenis puisi yang telah dibacakan oleh teman kalian di depan kelas?
2.      Apa tema yang disampai-kan di dalam puisi yang telah dibacakan tersebut?
3.      Bagaimana maksud yang disampaikan di dalam puisi tersebut?

Teknik penskoran

No Soal
Bobot
Teknik Penskoran
Nilai Siswa
1
30%
NS x 30%

2
35%
NS x 35%

3
35%
NS x 35%

Lembar Penilaian 2
Pengembangan Karakter


No.

N a m a
A s p e k    P e n i l a i a n
JumlahSkor
Kerjasama
Tanggung jawab
Ketekunan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1














2














3














4














5





























Keterangan:
BT  :  Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). Diberi skor 1
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). Diberi skor 2
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) diberi skor 3
MK : Membudaya Karakter (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara  konsisten) diberi skor 4