Senin, 29 Oktober 2012

RPP Bahasa Indonesia Berkarakter, Kelas X, KD 5.1


RPP

Nama sekolah             : SMA Negri
Kelas/semester           : X/1
Mata pelajaran           : Bahasa Indonesia
Alokasi waktu              : 4 x 45 Menit

        I.            ASPEK:
Ø  Mendengarkan

      II.            STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
    III.            KOMPETENSI DASAR:
5.1. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung maupun melalui rekaman.        
   IV.            INDIKATOR
Kognitif:
1.      Mengidentifikasi (majas, rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang)
2.      Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
3.      Mengartikan kata-kata berkonotasi dan makna lambang

Afektif:
1.      Karakter :
Mengembangkan karakter yang terkait dengan kerja sama, tanggung  jawab, dan ketekunan

2.      Keterampilan Sosial:
Kemampuan mengemukakan pendapat dan kemampuan berkomunikasi.

     V.            TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
2.      Siswa mampu mengidentifikasi rima atau persajakan akhir.
3.      Siswa mampu mengidentifikasi kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang
4.      Siswa mampu menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
5.      Siswa mampu mengartikan kata-kata berkonotasi dan makna lambang


   VI.            MATERI PEMBELAJARAN

A.      PUISI
Puisi adalah salah satu karya fiksi yang singkat dan padu. Ciri-ciri puisi dilihat dari segi bentuk atau kebahasaan oleh Herman J. Waluyo di uraikan seperti berikut:
1)      Pemadatan bahasa. Bahasa dipadatkan agar memiliki kekuatan (ruh). Jadi, meskipun diwujudkan dalam bentuk kata atau frasa, diharapkan kata hasil pemadatan itu memiliki makna yang lebih luas daripada kalimat.
2)      Pemilihan kata khas. Kata-kata yang dipilih oleh penyair dipertimbangkan benar dari berbagai aspek dan efek pengucapannya.
3)      Kata konkret. Karena bahasa yang digunakan oleh penyair dipadatkan, tak jarang kesulitan untuk menafsirkan makna itu. Karenanya, oleh penyair kata-kata itu diperkonkret sehingga lebih jelas maknanaya bagi pembaca.
4)      Pengimajian. Dalam rangka memperjelas makna, penyair menciptakan kata atau susunan kata sehingga dapat membuat kata yang abstrak menjadi lebih konkret.
Simaklah baik-baik pembacaan puisi yang akan diperdegarkan berikut ini!
Perahu kertas
Oleh: Sapardi Djoko Damono
Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan ditepi kali; alirnya sangat tenang dan perahumu bergoyang menuju lautan
“Ia akan singgah di Bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua.
Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala.
Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya.
“Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar disebuah bukit”
(Dikutip dari Kumpulan Sajak Perahu kertas, 1982)
Apa yang kamu tangkap dan rasakan saat mendengar puisi tersebut? Kamu tentu mendengar suara atau bunyi. Apakah bunyi itu merdu, indah, dan sedap didengar? Mengapa bunyi itu terdengar indah? Bunyi-bunyi tersebut terdengar indah karena memiliki ritme  atau berirama.
            Irama tercipta oleh adanya variasi secara teratur pada arus  dan jalinan bunyi. Dalam arus bunyi itu, ada pergantian/perubahan tekanan bunyi dari keras ke lemah, dari cepat ke lambat, dari panjang ke pendek, bunyi tinggi ke rendah, dan sebagainya. Pergantian bunyi berlangsung secara konsisten dan bervariasi sehingga terciptalah sebuah irama.

B.      MENGENAL JENIS-JENIS RIMA
Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam baris sajak, diawal baris sajak maupun di akhir baris sajak.
Berikut ini jenis-jenis rima menurut letaknya dalam satu bait
Nama Rima
Pola Rima
Contoh
Rima Rangkai
a-a-a-a
Kalau sampai waktuku
Kumau takkan seorang merayu
Tidak juga kau
“Aku”, Chairil Anwar
Rima Kembar
a-a-b-b
Dan ingatlah aku kan jiwa-jiwa
Muda belia, belum sampai umur dewasa
Gugur melepaskan nafas penghabisan
Jatuhlah air mataku, tak dapat kutah
“Negara Bangun”, Walyuti S.
Rima Peluk
a-b-b-a
Kau ketuk sendiri ambang dadamu anakku
Usapkan jari sudah berdarah
Simpan laras bedil yang memerah
Ku tahu kau kembali jua anakku
“Ku tahu kau kembali jua anakku”,
Taufiq Ismail
Rima Silang
a-b-a-b
Ibarat gunung membiru tampak di cakrawala
Selalu diam tenang, membiarkan hujan,
Dan angin menyiksa lerengnya, suatu kala
‘kan pecah-meletus, memuntahkan
“Negara Bangun”, Walyuti S,
Rima Patah
a-a-a-b /
a-b-a-a
Raja dari batu hitam
Di balik rimba kelam
Naga malam,
Mari kemari
“Mantera”, Asrul Sani


 VII.            METODE PEMBELAJARAN
Ø  Penugasan
Ø  Diskusi
Ø  Tanya Jawab
Ø  Ceramah
Ø  Demonstrasi

VIII.            LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal:
Ø  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
Kegiatan inti:
Ø  Mendengarkan pembacaan puisi “Blues untuk Bonnie” karya Rendra.
Ø  Mendiskusikan unsur-unsur bentuk puisi tersebut.
Ø  Melaporkan hasil diskusi.

Kegiatan akhir:
Ø  Refleksi
Ø  Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Ø  Penugasan

    IX.            SUMBER/ALAT/BAHAN AJAR
Ø  Tuturan/Pembacaan langsung
Ø  Paduan belajar Bahasa dan Sastra Indonesia, karangan Alex Suryanto dan Agus Haryanta, penerbit Esis

      X.            PENILAIAN

Penilaian Kognetif
·         Teknik Penilaian          : Tes tertulis
·         Bentuk Soal                 : Essey (uraian terstruktur)
·         Contoh  Instrumen      : Lembar Penilaian 1

Penilaian Perilaku berkarakter
·         Teknik Penilaian          : Non tes
·         Bentuk Penilaian         : Observasi
·         Contoh Instrumen       : Lembar Penilaian 2






Lembar penilaian 1
Penilaian kognitif
SOAL:
1.      Apa sajakah yang tercakup dalam unsur/lapis bentuk puisi?
2.      Apakah yang dimaksud dengan irama dan rima?
3.      Sebutkanlah jenis-jenis rima!
Teknik penskoran
No Soal
Bobot
Teknik Penskoran
Nilai Siswa
1
30%
NS x 30%

2
30%
NS x 30%

3
40%
NS x 40%



Lembar penilaian 2
Pengembangan Karakter


No.

N a m a
A s p e k    P e n i l a i a n
JumlahSkor
Kerjasama
Tanggung jawab
Ketekunan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1














2














3














4














5





























Keterangan:
BT  :  Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). Diberi skor 1
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). Diberi skor 2
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) diberi skor 3
MK : Membudaya Karakter (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara  konsisten) diberi skor 4







Tidak ada komentar:

Posting Komentar